Pada awal tahun 2007 Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menawarkan agar di desa Ganjaran berdiri sebuah lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tawaran ini di sampaikan pada Pengurus Yayasan Pendidikan “Raudlatul Ulum” (YPRU) yang berlokasi di Jalan Sumber Waras 02 Ganjaran Gondanglegi Malang oleh Drs. H. Abdul Mannan Qoffal, waktu itu dalam struktur Yayasan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan, Drs. H. Abdul Mannan Qoffal menyampaikan tawaran itu ketika rapat Pengurus Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum di rumah KH. Abdur Rosyid Fudoli, tanggal 10 Pebruari 2007, yang hadir dalam rapat adalah:

  1. KH. Qosim Bukhori (Ketua Umum Yayasan),
  2. KH.Mujtaba Bukhori (Ketua I),
  3. KH. Hariri Yahya (Ketua II),
  4. KH. Abdul Hakim Fudoli (Ketua III),
  5. KH. Abdur Rosyid Fudoli (Koordinator Pendidikan),
  6. Gus M. Hasbullah Huda, MA. (Sekretaris Yayasan),
  7. Gus Hamim Khlilih (Bendahara Yayasan),
  8. KH. Abdul Malik Hambali (Ketua Bidang Keuangan Unit Pendidikan),
  9. H. Nur Yaqin (Koordinataor Bidang Perwaqafan),
  10. K. Hasan Qoffal (Koordinator Ketertiban Unit Pendidikan),
  11. KH. M. Madarik Yahya, S. S (Wakil Koordinator Pendidikan).

Penyampaian tawaran agar didirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah naungan YPRU, forum rapat Yayasan tidak merespon, karena KH. Abdur Rosyid Fudoli selaku Koordinator Pendidikan dengan tegas menolak dengan alasan yang tidak jelas, padahal jika melihat sudah begitu lama berdirinya YPRU, maka tentu sangat perlu untuk pengembangan dan penambahan unit pendidikan, mengingat permintaan masyarakat semakin banyak terkait dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri, bahkan dalam hal ini kalau perlu juga dilengkapi dengan Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneurship, disamping pengetahuan agama dan pengetahuan umum yang lain. yang harus dimilki oleh peserta didik yang datang dari berbagai penjuru daerah, tidak hanya dari kawasan Provinsi Jawa Timur, tapi juga dari Provinsi-Provinsi yang lain.

Penting bahkan super penting pimpinan selaku pengelola pendidikan responsif dan peka serta piawaidalam membaca terhadap tanda-tanda perkembangan zaman, tidak hanya menunjolkan prestise, tapi yang terpenting membangun prestasi, sebagaimana yang disinyalir oleh Kholifah Umar bin Khottob, bahwa peserta didik itu dididik bukan untuk kebutuhan zaman pendidik sekarang, tapi untuk keperluan dan kepentingan peserta didik kelak dikemudian hari (pada zaman mereka).

Tiga bulan berikutnya, tepatnya pada tanggal 10 Mei 2007 Pengurus Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum mengadakan rapat lagi, bertempat di rumah H. Nur Yaqin, terkait dengan perkembangan pendidikan yang tidak juga beranjak dari tempat, berjalan sebagimana tahun-tahun sebelumnya, namun pembahasan dalam rapat menyangkut agenda “Keaktifan dan Keuangan”, hampir tiap rapat topiknya selalu itu, tidak pernah ada yang baru. Drs. H. Abdul Mannan Qoffal mengajukan lagi pada forum rapat, agar mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan harapan peserta rapat yang dihadiri semua pengurus Yayasan dapat menerima, walaupun rapat sebelumnya telah menolak. Nampak sekali rapat yang dipimpin Koordinator Pendidikan tidak menggubris sama sekali, bahkan terlihat apatis, seolah tidak ada ruang berdiri unit pendidikan baru dari jalur Dinas Pendidikan waktu itu, yang sekarang bernama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebenarnya awal mula muncul tawaran itu, agar didirikan SMK di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang datang dari H. Basuni Ghofur alumni Pondok Pesantren “Raudlatul Ulum I” yang juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sangat peduli terhadap perkembangan Pendidikan di Kabupaten Malang, termasuk pertumbuhan pendidikan yang ada di Desa Ganjaran.

Mengingat usulan yang diajukan Drs. H. Abdul Mannan Qoffal, ketika rapat Pengurus Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum ditolak dengan alasan yang tidak jelas, maka Drs. H. Abdul Mannan Qoffal dan H. Basuni Ghofur pada tanggal 10 juni 2007 mendatangi kediaman Gus Nasihuddin Khozin (Putra ke-2 dari pasangan KH. Khozin Yahya dan Nyai Hj. Maftuha) untuk berembuk tentang SMK agar didirikan di bawah naungan Yayasan Kiyai Haji Yahya Syabrowi. Hasil musyawarah itu bersepakat untuk mendirikan SMK, selang beberapa hari berikutnya, tepatnya pada tanggal 25 juni 2007 kesepakatan untuk mendirikan SMK tersebut diajukan pada Pengurus harian Yayasan Kiayi Haji Yahya Syabrowi, Al-Hamdulillah disetujui dengan berbagai pertimbangan dan karena faktor kebutuhan serta permintaan masyarakat akan keahlian khusus, ketrampilan dan keahlian yang mengarah pada peningkatan kompetensi santri dan masyarakat pelajar lainnya. Agar kelak dikemudian hari, santri tidak hanya mampu dibidang pengetahuan Agama, tapi mampu pula menjawab segala tantangan zaman yang tidak bisa terlepas dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada tanggal 28 Juni 2007, Pengurus Yayasan Kiayi Haji Yahya Syabrowi dan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I mengadakan rapat di rumah M. Adib Alifi Mursyid, MA. (Putra pertama KH. Mursyid Senamah, dan sebagai Skretaris Yayasan), rapat itu diadakan dalam rangka untuk mendirikan SMK, yang hadir pada rapat itu adalah:

  1. KH. Mukhils Yahya (Pengasuh Pon-Pes. Raudlatul Ulum I),
  2. KH. M. Madarik Yahya (Ketua Yayasan Kiayi Haji Yahya Syabrowi),
  3. Gus Nasihuddin Khozin (Bendahara Yayasan),
  4. Gus Abdur Rahman Said (Koordinator Pendidikan),
  5. H. Basuni Ghofur (Ketua HISANIYAH Organisasi Santri dan Alumni),
  6. Drs. H. Abdul Mannan Qoffal (Pembantu Umum Yayasan),

rapat Pengurus Yayasan dan Pengasuh PPRU I sepakat dengan suara aklamasi agar SMK segera didirikan di bawah naungan Yayasan Kiayi Haji Yahya Syabrowi. Rapat ketika itu, juga membahas nama SMK, yang tepat kira-kira diberi nama apa?. Hampir semua yang hadir dalam rapat memberi nama yang berbeda-beda, antara lain nama yang mengemuka adalah: “SMK BUDI UTOMO”, “SMK KH. YAHYA SYABROWI”, “SMK AL-KHOZINI”, “SMK RAUDLATUL ULUM”, “SMK KERTA NEGARA” dan lain sebagainya.

Rapat Yayasan tersebut kesulitan untuk mamastikan dalam pemberian nama yang kira-kira disetujui oleh semua yang hadir, keputusan terakhir pemberian nama ditunda pada pertemua berikutnya, dengan catatan harus ada yang melakukan “istikhoroh” agar kepastian nama SMK pada pertemuan berikutnya sudah jelas, dan yang ditunjuk untuk melakukan Istikhoroh adalah KH. M. Madarik Yahya, dua hari berikutnya rapat diadakan di tempat yang sama, dan ternyata nama SMK yang muncul dalam istikhorohnya KH. Madarik Yahya adalah: “SMK AL-KHOZINI” diambil dari nama KH. KHOZIN YAHYA (Putra pertama dari pasangan KH. YAHYA SYABROWI dan NYAI Hj. MAMNUNAH). Pada pertemuan rapat kedua tersebut yang ditunjuk untuk mengurusi Ijin Operasional dan apa saja yang harus dipenuhi dalam pendirian SMK dan sekaligus sebagai Kepala Sekolah adalah Drs. H. Abdul Mannan Qoffal (menantu dari pasangan KH. Khozin Yahya dan Nyai Hj. Maftuha).

Pertengahan bulan juli 2007, SMK AL-KHOZINI berdiri, proses pembelajaran pun berlangsung dan sudah mendapat restu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, satu bula berikutnya, tepatnya akhir bulan Agustus 2007 disurvey oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dalam rangka proses penerbitan Ijin Operasional Pendirian SMK. Kepala SMK AL-KHOZINI bekerja sama dengan Kepala Diniyah Raudlatul Ulum I (Gus Nasihuddin Khozin) untuk menempati gedung Diniyah dan sekaligus siswa Diniyah yang tidak sekolah formal agar sekolah di SMK AL-KHOZINI, dan ternyata yang sekolah di SMK AL-KHOZINI terbanyak waktu itu adalah siswa Diniyah, siswa pertama tahun pelajaran 2007/2008 sebanyak 75 siswa, waktu proses pembelajaran supaya tidak bentrok, maka dibagi dua Shif, Diniyah masuk pagi, SMK masuk siang dan sore. Dua unit pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Kiayi Haji Yahya Syabrowi ini adalah simbiosis mutualis yang saling mengisi kekurangan dan kelebihan, dan juga saling menguntungkandilihat dari aspek manapun.

Tahun Pelajaran 2013/2014, berdasarkan catatan Statistik SMK AL-KHOZINI, jumlah siswanya dan yang bergabung dari SMK lain ada 431 siswa, sementara Program Keahlian yang sedang berjalan ada tiga:

1) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),

2) Multimedia (MM),

3) Tata Busana (TB).

dan pada Tahun Pelajaran 2016/2017 SMK AL-KHOZINI telah memiliki delapan (8) Program Keahlian:

1) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)

2) Multimedia (MM)

3) Tata Busana (TB)

4) Teknik Sepeda Motor (TSM)

5) Keperawatan (KPR)

6) Perbankan Syariah (PBS)

7) Administrasi Perkantoran (APK)

8) Farmasi (FRM)